Jumat, 31 Agustus 2018
Menurut Panji, pemerintah semestinya mampu memberikan solusi jitu agar dapat menekan dolar AS agar tidak perkasa, salah satunya memperbanyak kuota ekspor.
“Akan tetapi sangat disayangkan pemerintah tidak mampu merespon gejala pelemahan rupiah yang kian kritis dengan membuak impor 2 juta ton beras dan gula dengan target 3, 6 juta ton di saat stok beras dan gula masih surplus di dalam negeri,” terangnya, Jumat (31/8).
Panji menjelaskan, anjloknya rupiah bukan hanya dimaknai sebagai ekses dari perang dagang AS dan China saja. Pelemahan rupiah perlu dikaji bukan hanya dari faktor eksternal tetapi faktor internal khususnya soal perdagangan.
“Untuk mengangkat rupiah agar perkasa fundamental ekonomi Indonesia perlu diperbaiki khususnya soal pengelolaan ekspor impor, tetapi persoalan tersebut seolah dihiraukan, Menteri Perdagangan era Presiden Jokowi malah membuka keran impor yang justru akan membuat perekonomian Indonesia semakin terpuruk,” tutur Panji.
Dia heran dengan pemerintah saat ini, saat Ditjen Perdagangan Luar Negeri ingin membatasi impor tetapi Kementerian Perdagangan sendiri mengeluarkan kebijakan impor beras dan gula.
“Seharusnya melihat kondisi ekonomi makro Indonesia yang tidak tentu arahnya Jokowi mampu memanajemen para menteri-menteri dan pejabatnya agar tidak jalan sendiri-sendiri,” terang Panji.
Pasalnya, kebijakan yang inkonsistensi jelas akan dicatat sebagai kebijakan negatif oleh pasar yang pada akhirnya pertumbuhan ekonomi akan stagnan atau jalan di tempat di angka 4 persen – 5 persen.
“Artinya jika tidak ada pertumbuhan ekonomi yang baik, investor pun akan enggan untuk investasi di Indonesia,” demikian Panji. [rmol]
Sabtu, 25 Agustus 2018
Anggota Dewan Pembina DPP Partai Golkar, Fadel Muhammad secara terbuka mengutarakan kekecewaannya lantaran petahana Presiden Joko Widodo tidak menggaet kader Golkar sebagai calon wakil presiden.
Dampaknya, kata Fadel, internal Golkar terbelah dalam menyongsong Pemilihan Presiden 2019.
Di sisi lain,
isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar mencuat usai
Jokowi resmi memilih Ma'ruf Amin. Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga
Hartarto dinilai tidak bisa meyakinkan Jokowi dan parpol koalisi.
Pengamat
politik yang juga Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median),
Rico Marbun berpandangan, yang bisa dilakukan Golkar dalam menyikapi
gejolak penolakan dan isu Munaslub itu adalah, dengan menyatakan
berlepas diri dari petahana.
Menurutnya,
meninggalkan Jokowi risikonya lebih kecil ketimbang harus menggelar
Munaslub. Munaslub diyakini akan membuat internal partai kembali pecah
dan itu berbahaya dalam menghadapi Pemilihan Legislatif.
Sambung Rico,
dari beberapa hasil lembaga survei merilis, juga banyak massa pemilih
Golkar yang tidak menghendaki Jokowi kembali memimpin.
"Kalau secara
legal formal, tidak mungkin dukungan dicabut di KPU. Yang mungkin bisa
dilakukan adalah mencabut secara kultural, dan Golkar secara institusi
berlepas diri dari Jokowi. Memindahkan suaranya ke kubu oposisi," kata
dia kepada redaksi, Sabtu (25/8).
Rico
berpendapat, apa yang dikatakan oleh Fadel Muhammad tidak lain untuk
mengingatkan kembali pendapat beberapa orang dimana seharusnya Golkar
harus memiliki sosok capres atau cawapres sendiri, karena hal itu
menjadi magnet elektoral bagi Golkar.
"Hanya dua partai yang memiliki magnet parpol yaitu PDIP dan Gerindra. Dan Golkar tidak memiliki tokoh," pungkas Rico.
Nah, berikut penulis merangkum 6 mie ayam enak di Kota Yogyakarta yang sanggup menggoyang lidahmu karena selain nikmat juga murah. Kamu wajib coba nih!
1. Mie Ayam Tunggal Rasa
Saat dilihat sekilas cara penyajiannya memang biasa saja. Tapi kalau kamu sudah coba buat ngicipin rasanya dijaminnagih deh! Mie ayam ini termasuk paling legendaris di Jogja. Selain rasanya enak, mangkoknya juga bisa di makan lho, soalnya terbuat dari pangsit. Hal unik lainnya, mie-nya ada yang berwarna ijo yang ternyata terbuat dari sayuran. Wah, sudah murah bergizi lagi! wajib coba nih.Warung mie ayam ini berada Jl. Serma Taruna Ramli Nomor 3, Kotabaru, tepatnya di depan SD Unggaran.
2. Mie Ayam Goreng Seyegan
Namanya Mie Ayam Goreng Seyegan, salah satu pelopor di Jogja. Berbeda dengan mie ayam sebelumnya, letak warung mie ayam ini sedikit mblusuk. Walaupun begitu, rasa yang ditawarkan bakal membuat kamu pengen makan terus deh! Makin mantap dengan potongan ayam besar dan juga cekernya yang terkenal empuk.Alamat warung mie ayam ini ada di Jl, Kebon Agung Mlati Sleman Jogjakarta
3. Mie Ayam Afui
Kalau kamu pecinta mie ayam, gak lengkap rasanya kalau belum mampir ke mie ayam Afui. Mie ayam Afui disajikan terpisah dengan kuahnya yang sedap banget dilengkapi potongan daging ayam yang pas. Ada beberapa jenis yang bisa kamu pilih, seperti mie ayam biasa, mie ayam mini jumbo, mie ayam jumbo atau mie ayam monster.Alamatnya ada di Jl. Tambak Bayan VII daerah Babarsari, Depok, Sleman (belakang kampus Atmajaya)
4. Mie Ayam Bu Tumini
Mie ayam Bu Tumini ini juga punya julukan unik, yakni Mie Ayam Ndeso. Meskipun begitu mie ayam ini sudah terkenal dan berdiri lebih dari 20 tahun lho. Wajar kalau disebut mie ayam legendaris. Dengan ukuran mie yang panjang serta tebal dapat membuat lidah nagih terus. Apalagi di tambah dengan ayam dan cekernya yang enak. Wah mantap, deh!Alamatnya ada di Jl. Imogiri Timur Nomor 18, Umbulharjo, Sebelah Utara Terminal Giwangan.
5. Mie Ayam Bangka Pak Apo
Dengan irisan potongan ayam yang enak dan taoge rebus menambah krispi yang 'krenyes-krenyes' ketika kita makan. Selain itu, teksturnya lembut dan juga kenyal. Belum lagi tambahan kaldunya yang pasti nendang di lidah. Nah, Warung Pak Apo ini menyediakan mie ayam porsi sedang dan jumbo.Alamatnya ada di Jl. Titi Bumi No.139, Banyuraden, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55293.
6. Mie Ayam Mas No
Kalau kamu suka mie ayam yang super pedas, maka mie ayam Mas No ini jawabannya. Mie ayam gorengnya berwarna cokelat kehitaman ditambah sawi hijau dan potongan daging ayam, bisa dibubuhi tambahan bakso atau daging. Mie ayam ini bisa memanjakan lidah para penggemar pedas nih. Wajib coba!Alamatnya ada di Jl. Bima Sakti No. 1 Gondokusuman, Yogyakarta.
Gimana? Sudah memutuskan mau makan siang mie ayam yang mana hari ini?
Serabi kocor merupakan makanan tradisional yang mungkin sudah mulai sulit ditemukan di kota Yogyakarta.
Serabi kocor adalah makanan yang juga merupakan camilan yang terbuat dari tepung beras dicampur dengan parutan kelapa muda.
Cara memasak serabi kocor yaitu dengan dipanggang menggunakan wajan yang terbuat dari tanah liat.
Dalam proses pembutannya, serabi kocor masih menggunakan cara tradisional, yakni dimasak dengan menggunakan kayu bakar.
Serabi kocor adalah makanan yang juga merupakan camilan yang terbuat dari tepung beras dicampur dengan parutan kelapa muda.
Cara memasak serabi kocor yaitu dengan dipanggang menggunakan wajan yang terbuat dari tanah liat.
Dalam proses pembutannya, serabi kocor masih menggunakan cara tradisional, yakni dimasak dengan menggunakan kayu bakar.
Dalam bahasa Jawa, kocor berarti siram. Hal tersebut berarti serabi kocor akan dihidangkan dengan disiram menggunakan kuah yang terbuat dari santan dan gula jawa.Serabi Kocor Ngadimen merupakan satu warung yang masih memyediakan makanan tradisional tersebut.
Terletak di Jalan Bantul No. 140 A, anyemengan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul warung tersebut buka mulai pukul 17.00-19.30 Wib.
Terletak di Jalan Bantul No. 140 A, anyemengan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul warung tersebut buka mulai pukul 17.00-19.30 Wib.
Saat menikmati serabi kocor tradisional tersebut, pengunjung juga dapat menikmati indahnya senja di kota Yogyakarta.
Tak perlu merogoh kocek dalam-dalam, satu porsi serabi dibandrol dengan harga Rp 2.500 saja.
Tak perlu merogoh kocek dalam-dalam, satu porsi serabi dibandrol dengan harga Rp 2.500 saja.
Dilansir Tribunjogja.com melalui Tribunnews Ngadiem, pemilik warung serabi kocor. telah berjualan sejak 17 tahun yang lalu.
Tentu saja selain lezat, serabi milik Ngadiem sudah melegenda dikalangan wisatawan Yogyakarta. (*)
Tentu saja selain lezat, serabi milik Ngadiem sudah melegenda dikalangan wisatawan Yogyakarta. (*)
Minggu, 19 Agustus 2018
GUNUNGKIDUL seolah tak pernah berhenti memunculkan destinasi wisata baru. Di Kampung Grogol I, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul kini hadir objek wisata anyar. Namanya adalah Taman Nawari.
Kawasan ini berupa kebun bunga seluas sekitar 5.600 meter persegi. Bunga yang ditanam adalah ribuan bunga matahari. Tiket masuknya Rp 6 ribu per orang.
Taman ini dimiliki dan dikelola oleh kakak-adik yakni Warsito dan Agus. Mereka menyatakan, semula mereka membuka usaha resto yang menyajikan makanan khas Bumi Handayani. Untuk menarik minat pembeli, mereka lantas mengelola lahan di sekitar resto menjadi taman bunga matahari.
”Biar menjadi sejuk,” ujar Warsito.
Taman Nawari tak hanya menyuguhkan indahnya bunga matahari. Di kawasan ini juga tersedia sejumlah spot untuk berfoto. Saat musim liburan, jumlah pengunjung hingga 2.000 orang. Kebanyakan pengunjung adalah keluarga. Ada pula anak muda. ”Bunga matahari hanya bisa bertahan mekar selama dua bulan. Kami telah menyiapkan bibit baru untuk mengganti bunga yang sebelumnya.” ujar Warsito.
Taman Nawari juga menjual bibit bunga matahari. Harganya mulai Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu per polibag.
SLEMAN – Pedagang Pasar Godean menggelar upacara bendera bertema kebudayaan, Jumat (17/8). Diikuti seluruh pedagang, buruh gendong dan pengurus pasar.
Peserta menggunakan bermacam-macam kostum. Ada yang mengenakan kostum Arjuna dan Hanoman. Ada pula yang mengenakan kebaya dan kain lurik lengkap dengan blangkon. Komando upacara menggunakan bahasa Jawa halus.
Salah satu pedagang Pasar Godean Harpini, 48, mengaku rela menutup tokonya demi mengikuti upacara tersebut. “Upacara bendera cuma sehari, berdagang bisa tiap hari,” ujar Harpini.
Menurut dia makna berjuang bagi pedagang adalah melayani pembeli dengan baik. “Agar tetap membeli di pasar tradisional,” ujar Harpini.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia Komisariat Pasar Godean Rubi Ribut mengatakan upacara tersebut menumbuhkan nasionalisme. “Mengingatkan perjuangan pahlawan,” ujar Rubi.
Kegiatan tersebut juga untuk menjalin silaturahim sesama pedagang. “Kalau gak ada pedagang, sepi pasar tradisional,” ujarnya.
Rubi mengeluhkan banyaknya pasar modern yang bermunculan. Pasar modern mengancam pedagang pasar tradisional. “Pedagang pasar tradisional itu pejuang yang sebenarnya, berjuang untuk bertahan dari modernisasi,” ujar Rubi.
Anggota DPRD DIJ Chang Wendriyanto yang hadir di acara tersebut mengatakan aturan tentang pasar modern harus diperketat. “Kalau pembangunan pasar modern terus dilakukan, bisa habis pasar tradisional,” ujar Chang.
Dia berencana menyampaikan keluhan pedagang ke eksekutif. “Sudah saatnya pemerintah turun tangan, seumpama pasar modern tidak ada izin, lebih baik ditutup,” ujar Chang.
Dia mengapresiasi nasionalisme pedagang pasar Godean. “Saya harap kegiatan yang unik ini bisa diikuti pedagang pasar lain,” ujar Chang.