Minggu, 25 Maret 2018

Yusril Jadi 'Bintang' di Acara Kampanye Margiono di Tulungagung

TULUNGAGUNG- Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra menghadiri kampanye koleganya, Margiono yang maju dalam bursa pencalonan Bupati Tulungagung periode 2018-2023.

Mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asazi Manusia era Pemerintahan (alm) Gus Dur (Abdurrahman Wahid) dan Megawati Soekarnoputri yang didapuk sebagai pembicara tunggal dalam seminar bertema "problematika pemerintahan desa dan korupsi", bertempat di aula Crown Victoria Hotel, Tulungagung , Minggu (25 / 3/2018).

Yusril yang tiba di Tulungagung sejak Sabtu (24/3/2018) malam itu tampil flamboyan dengan baju berwarna merah putih yang dibingkai dengan sarung tenun bercedak merah.

Kedatangan tokoh nasional yang juga Pakar hukum tata negara ini cukup menarik perhatian masyarakat, para hadirin yang hadir dalam seminar.

Yusril juga menjadi "bintang" di acara tersebut dengan Permintaan swafoto bersama, sebelum dan sesudah digelarnya seminar yang juga dihadiri oleh Cabup Margiono bersama pasangannya, Cawabup Eko Prisdianto, kader dan pengurus PBB Jatim, serta berbagai lapisan masyarakat Tulungagung .

"Karena ini masih dalam rangka kampanye, saya berharap yang hadir dalam seminar ini bisa membantu untuk semua orang di rumah atau di luar sana untuk memenangkan Pak Margiono sebagai Bupati Tulungagung pada periode mendatang," ucap Yusril di akhir pidatonya.

Saat menyampaikan materi seminar, guru besar bidang hukum dan tata negara itu banyak yang berbicara tentang isu-isu korupsi dan tata kelola yang ada saat ini dilibatkan rasa takut oleh jajaran perangkat.

Di satu sisi perangkat negara dari tingkat atas hingga bawah dituntut untuk menjalankan roda pemerintahan, layanan publik, dan juga pembangunan anggaran yang akuntabel dan transparan.

Dan, di sisi lain, kata Yusril, perangkat sering digunakan oleh orang yang bertanggung jawab atas korupsi.

"Memang hukum administrasi negara di negara ini masih salah kaprah. Apa yang menjadi ranah tata administrasi negara dibawa ke arah khusus. Di Jepang dan Singapura hal-hal seperti ini tidak pernah terjadi," katanya.

Menurut Yusril, problematika hukum di Indonesia sangat banyak sekali kewibawaan kepala negara. Aturan perundangan tentang korupsi telah menyuburkan pola penyimbangan seperti yang dilakukan oleh oknum-oknum pengawas dan aparat penegak hukum, seperti kepolisian dan kejaksaan.

“Karena itu kasus-kasus korupsi itu terjadi pada uang tunai negara. Pembinaan dan perbaikan administrasi keuangan, tidak sedikit-sedikit dibawa ke ranah korupsi. Hal-hal seperti ini hanya akan bikin gaduh dan ketidakpastian dalam penyelenggaraan negara,” katanya. .

Dalam konteks pemerintahan desa dan dana Dana Desa (DD) dan alokasi dana desa (TAMBAH), Yusril menyarankan pemerintah mulai membangun sistem yang baik.

Salah satunya adalah dengan bersinergi, bekerja sama dengan jejaring advokat (misal dengan Peradi / Persatuan Advokat Indonesia) untuk melakukan pendampingan hukum saat terjadi mala-administrasi saat pengelolaan DD / ADD yang berujung ke penyidikan aparat penegak hukum.

Yusril lugas dan tuntas dalam mengupas masalah hukum ketatanegaraan yang menjadi spesialisasinya, para pengunjung seminar yang tidak ada yang beranjak.

Mereka juga meningkatkan dan menyebarkan ide-idenya yang diarahkan ke narasumber terkait karut-marut sistem hukum di Indonesia, termasuk dalam konteks pengelolaan DD / ADD di desa-desa.

Margiono dalam acara kampanye ini tidak ada kata-kata lain. Dengan nada bercanda Namun serius, Margiono berbicara dengan gaya fotografi Yusril yang antimainstream dengan mengenakan sarung karena dianggap identik dengan masyarakat Mataraman yang terkenal warga Nahdliyin (NU).

"Pak Yusril yang tahu siapa yang bicara. Kalau biasanya pakai jas jas, kini bersarung. Katanya, buat warga NU yang belum berpolitik. Silahkan masuk PBB," kata Margiono disambut tawa dan tepuk riuh para peserta seminar, termasuk Yusril.

Kegiatan sosial yang dilakukan sebagai agenda kampanye terbatas, Margiono tak banyak bersosialisasi diri.

Namun, ia dengan gaya bicaranya yang luwes berdoa agar para peserta seminar yang mencapai 300-an orang itu bisa berkembang menjadi minimal 600 ribu orang saat coblosan untuk mendukung pasangan calon nomor urut 1.

Seminar itu berjalan gayeng, karena semua ada sela atau di awal dan akhir pidato selalu terdengar yel-yel. Pasangan untuk calon nomor urut 1 Margiono -Eko Prisdianto dan Yusril selaku bintang utama kegiatan tersebut.
HOME | ABOUT ME | PEDOMAN MEDIA SIBER
COPYRIGHT 2017 - BAROMET.INFO - PORTAL BERITA TERKINI