Senin, 29 Januari 2018

Jakarta | Rencana Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang akan mengangkat dua nama Perwira Polri (Pati) untuk mengisi Penjabat Gubernur di Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara dianggap tidak berdasar.
Kali ini giliran Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra yang angkat bicara tentang hal itu.
Dengan nada sinis, ia pun menyatakan bahwa kebijakan ini akan pupus di tengah jalan jika ada pihak yang mengajukan gugatan untuk melakukan penafsiran kembali terhadap pasal dalam UU Kepolisian yang berkaitan dengan hal ini kepada Mahkamah Konstitusi.
“Kalau MK mengatakan tidak bisa, menurut saya sih dari pada ricuh di belakangnya, malu kalah di MK, sebaiknya enggak usah lah,” kata Yusril di Jakarta Selatan, Minggu (28/1).
Dalam Pasal 28 ayat 1 UU Kepolisian disebutkan bahwa polisi harus bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis di tanah air.
Masih dalam undang-undang yang sama, dalam Pasal 28 ayat 3 pun disebutkan jika polisi tidak dapat menduduki jabatan di luar institusi kepolisian sebelum mundur atau pensiun dari korps Bhayangkara itu.
Menurut Yusril, dua hal di atas sudah sangat jelas menegaskan bahwa rencana Tjahjo tidak akan lolos sekalipun diadakan penafsiran ulang pasal tersebut oleh MK.

Lebih jauh, Yusril melihat persoalan tersebut rentan memicu polemik dari sisi politik maupun hukum. Sebab, publik pasti menilai negatif jika Kemendari menyeret Polri untuk menjadi penjabat gubernur

Sumber : eramuslim.com
Oleh: Djoko Edhi Abdurrahman
JAKARTA – Reshuffle telah mengambil dua posisi strategik politik PBNU, akan mengubah politik PBNU. Reshuffle itu yang terakhir di kekuasaan Presiden Jokowi yang berakhir 2019. Tak ada lagi kue kekuasaan ke depan. Kalau kau tak kebagian di reshuffle itu, ya tak kebagian.
Tadinya, salah satu personil Wantimpres ialah KH Hasyim Muzadi. Pada rezim SBY, kursi ini ditempati KH Makruf Amin yang kini Rois Aam PBNU. Beberapa bulan lalu, Mbah Hasyim mangkat, kursi itu kosong. Maka PBNU mengajukan KH Achmad Bagja untuk menggantikan Mbah Hasyim. Sudah diacc oleh Presiden Jokowi, sudah fixed, tapi nama Achmad Bagja raib. Saya lihat direplace dengan Agum Gumelar. Itu satu.

Kedua, Ketum Muslimat NU yang menjabat Mensos, Khofifah Indar Parawansa dan jadi Cagub Jatim, diganti Idrus Marham. Sekalipun Khofifah naik karena ia Timses Pilpres Jokowi, namun ia adalah struktur Banom PBNU. Ketika digantikan Idrus Markham yang pernah jadi pengurus IPNU dan PMII, tapi jauh beda. Idrus tak memiliki hubungan apapun dengan PBNU, melainkan dengan Golkar. Pertukaran Khofifah dengan Idrus bagi PBNU adalah menukar marmud dengan tikus.
Posisi politik Wantimpres sangat penting bagi PBNU. Saya adalah anggota Pansus RUU DPP (Dewan Pertimbangan Presiden) tahun 2004. UU DPP kemudian lebih populer dengan nama Wantimpres yang pada Orde Baru adalah Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
Ini adalah badan eksekutif garis ke samping, yang memberikan masukan kepada presiden. DPP adalah badan yang menampung masalah strategis masyarakat yang disampaikan langsung kepada presiden. Itu memastikan bahwa masalah masyarakat beroleh penanganan langsung dari Kepala Negara maupun Kepala Pemerintahan.
Penipu

Itu reasonnya, betapa PBNU merasa ditipu dan dimalingi ketika ia digusur dari DPP. PBNU kalah dengan Jan Darmadi yang mewakili komunitas gambler. Sudah pesong. Keniscayaannya ke depan, PBNU mereposisi dirinya terhadap rezim Jokowi. Pertama, kepentingan strategis PBNU tak mampu dilindungi oleh Presiden Jokowi.
Kedua, komitmen PBNU dengan Presiden Jokowi wanprestasi yang mestinya take and give, minimal tidak ditipu seperti itu. Selama ini PBNU telah bersedia menjadi bemper ketika Jokowi diserang 17 ormas Islam, baik di 411 maupun 212, sehingga PBNU dimusuhi. Jokowi membalas susu dengan tuba.
Ketiga, dengan digusurnya PBNU dari Wantimpres untuk mewakili dan menyampaikan aspirasi 92 juta umat nahdliyin, menunjukkan PBNU di rezim Jokowi hanya pelengkap penderita yang sebelumnya penafsir dan penyampai wahyu rakyat.

Keempat, PBNU dilecehkan. Rois Aam dan Ketum PBNU hanya disuruh menjaga Pancasila versi Rezim Jokowi, disuruh berkelahi dengan 17 Ormas Islam, dikandangin di UKP PIP yang derajatnya hanya unit di pemerintahan. Itu pelecehan luar biasa.

Penulis adalah Anggota Komisi III DPR 2004 – 2009, Wasek Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama, PBNU

Sumber : Abadikini

Sabtu, 27 Januari 2018

BANDAR LAMPUNG- Partai Bulan Bintang (PBB) dinilai memiliki peran strategis dalam memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2018. Sekretaris Partai Demokrat Lampung Fajrun Najah Ahmad mengungkapkan, PBB dinilai mampu menyatukan umat Islam dalam rangka memilih pemimpin. “Sebagai partai berbasis agama, PBB mampu menyatukan perspektif umat Islam,” kata Fajar, sapaan akrab Fajrun Najah Ahmad dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) PBB Lampung di Hotel Emersia, Sabtu (27/1/2018) pagi.
Fajar mengungkapkan, Ridho-Bachtiar baru tiga tahun memimpin Lampung. Tetapi, sudah banyak program yang pro kepada masyarakat. “Karena pasangan Ridho-Bachtiar terpilih pada Pilgub 2014,” kata Fajar.
Bersama partai koalisi, Fajar mengungkapkan Partai Demokrat akan terus berjuang. Perjuangan merupakan bagian dari kerja keras pemenangan. Terlebih, ia tahu bahwa setiap pemilu pasti ada potensi kecurangan.
Suasana politik pun harus dihadapi dengan santun dan baik. Fajar menyampaikan pesan Ridho, bahwa seluruh jajaran Partai Demokrat harus berpolitik dengan santun dan rendah hati. “Politik itu bagian dari ibadah,” kata Fajar didampingi Ketua DPW PPP Lampung Nuraida.
Lebih lanjut, Fajar mengungkapkan tim pemenangan baru terbentuk tingkat provinsi. Namun, ia telah meminta DPC Partai Demokrat se-Lampung melakukan koordinasi dengan partai koalisi. Pada pertemuan kedepan, tim pun akan melakukan langkah nyata dengan turun ke masyarakat di daerah.
Sementara, Nuraida mengungkapkan, rakorwil memiliki dua agenda utama, yaitu verifikasi faktual dan dukungan pemenangan Pilgub Lampung 2018. Ia mengungkapkan, pertemuan diadakan karena waktu yang mendesak. “Awalnya kan partai lama tidak diverifikasi, tapi setelah peraturan baru harus diverifikasi,” kata dia. (Abadikini.com)
Oleh Asyari Usman
Eramuslim.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menunjuk dua perwira tinggi Polri menjadi Pelaksana tugas (Plt) gubernur Jawa Barat (Jabar) dan gubernur Sumatera Utara (Sumut). Irjen Pol M Iriawan untuk Jabar dan Irjen Pol Martuani Sormin untuk Sumut. Banyak orang yang mengatakan, tindakan Mendagri itu aneh. Kenapa harus polisi? Sebetulnya, tidak terlalu aneh juga. Sebab, pilkada Jabar dan Sumut sangat penting bagi Pilpres 2019. Jadi, yang dilakukan Tjahjo pasti akan dilakukan oleh siapa pun yang ada pada posisi untuk mengamankan seorang bos. Tjahjo "wajib" mengamankan Jokowi di pilpres 2019. Dan dua provinsi ini sangat rawan bagi Jokowi.
abar rawan karena di Pilpres 2014, Jokowi kalah di sini. Sumut rawan karena "Gubernur Edy Rahmayadi" bisa menimbulkan efek ke Pilpres 2019.
Apakah itu berarti pilkada Jabar harus dimenangkan oleh paslon yang pro-Jokowi? Dari kacamata syahwat politik Jokowi, pastilah dia ingin Jabar "jatuh ke dalam pelukan". Nah, apakah Plt gubernur yang dijabat oleh jenderal polisi bisa membantu pemenangan paslon pro-Jokowi? Secara normatif, Plt gubernur harus netral. Tapi, apakah kita menjadi orang dungu untuk melihat arah yang akan ditempuh oleh Irjen M Iriawan? Apakah orang lupa rekam jejak Iriawan selama dia menjadi Kapolda Jakarta? Sewaktu di Jakarta, apakah anda lupa di mana Iriawan berdiri saat sekian banyak aksi "Masuk" damai kaum muslimin berlangsung?
Jadi, senetral-netralnya M Iriawan sebagai Plt gubernur Jabar, Anda sudah bisa Predikat kadarnya. Bagaimana dengan Irjen Martuani Sormin sebagai Plt gubernur Sumut? Lagi-lagi, normalnya dia akan netral. Tapi, sebagai seorang polisi aktif seperti M Iriawan, pastilah dia tidak putus dari tali komando atasannya. Seandainya dia tidak pernah dikontak atau mengontak atasannya di Polri selama dia duduk sebagai Plt, apakah itu berarti Irjen Martuani "lupa" dengan "arah politik" bosnya? Begitu juga, tentunya, dengan M Iriawan.
Lantas, apa saja "keuntungan" yang didapat oleh para Plt polisi itu untuk "mengamankan" pilkada kedua yang mana yang jadi jadi seru itu?
Sebagai gubernur, mereka memiliki akses yang sangat luas untuk semua urusan strategis di tingkat provinsi. Para Plt gubernur pastilah menjalin "kerja sama" dengan KPUD (provinsi dan kabupaten / kota) sebagai penyelenggara pilkada. Semua orang tahu itu "hubungan baik" dengan KPUD sangat penting dalam "memuluskan" pilkada. Sebaliknya, para pejabat KPUD akan merasa sangat "senang" bisa berteman dekat dengan Irjen Pol aktif yang duduk sebagai gubernur. Dan para komisioner KPUD sudah "paham" mengapa Mendagri menugaskan para irjen itu sebagai gubernur sementara. Menurut dugaan saya, pertimbangan kerawanan kedua provinsi itu sebagai alasan Mendagri untuk mengutus kedua irjen, boleh jadi sebagai isyarat pihak yang sangat suka terhadap kemungkinan hasil pilkada di kedua provinsi.
Masalahnya secara harfiah, paslon "Masuk" di Jabar dan Sumut sudah berada di atas angin. Paslon Sudrajat-Syaikhu di Jabar diperkirakan tidak akan terlalu sulit untuk menang. Begitu juga paslon Edy Rahmayadi-Rajeksyah di Sumut.
Di Sumut, misalnya, warga masyarakat tidak begitu hiruk-pikuk oleh pilkada ini karena ada perasaan "kepastian". Artinya, ada perasaan yang pas jadi gubernur sudah "diputuskan". Saya yakin. warga Jabar pun merasakan suasana yang mirip dengan yang sedang berlangsung di Sumut.
Suasana susila yang sedang menggandeng Mendagri ke kesimpulan pilkada di kedua provnsi ini "sangat rawan". Begitu, perlu dipasang Plt yang bisa menghilangkan kerawanan itu. (Fb / m) sumber: Eramuslim.com

Jumat, 26 Januari 2018

BAROMET.INFO | Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menunjuk dua jenderal aktif Polriaja Asops Kapolri Irjen Pol Iriawan sebagai pejabat gubernur Jawa Barat dan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Martuani Sormin sebagai pejabat Gubernur Sumatera Utara. Tjahjo juga menceritakan, pada pilkada serentak tahun lalu Kemendagri juga menunjuk perwira TNI dan Polri untuk menjadi penjabat sementara pemerintah daerah. Pejabat TNI berpangkat Mayjen diangkat menjadi penjabat di pemda Aceh dan pejabat polisi berpangkat Irjen ditunjukan di Pemda Sulawesi barat.
Tjahjo dijamin langkahnya tidak menyalahi aturan. Dia berpegang pada UU 10 tahun 2016 tentang Pilkada. Di situ diatur untuk mengisi kekosongan jabatan Gubernur, diangkat Penjabat Gubernur yang berasal dari jabatan pimpinan tinggi atau madya. Kedua, Permendagri nomor 1 tahun 2018 tentang Cuti Di luar Tanggungan Negara.

Namun, UU Polri nomor 2 tahun 2002, apalagi Pasal 28 Ayat 3 menyebutkan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dapat dipercaya jabatan di luar kepolisian setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas kepolisian. Sampai saat ini, belum demikian belum mengalami perubahan.
Pengamat Kepolisian dari Institut Keamanan dan Studi Strategis (ISeSS) Bambang Rukminto menduga, keputusan ini merupakan bagian dari Strategi politik Presiden Jokowi.
"Tak bisa disangkal itu gubernur adalah jabatan politik. Tak bisa dinafikan juga pengangkatan penjabat Gubernur itu strategi politik," kata Bambang melalui pesan singkat kepada merdeka.com, semalam.
Pilkada adalah arena pertarungan politik dalam ranah demokrasi. Menurutnya, menyeret Polri di tengah pusaran pertarungan politik sungguh tak elok. Tidak hanya untuk pemerintah tapi juga institusi Polri. Seolah tak ada aparat birokrasi di luar Polri untuk dijadikan penjabat gubernur. "Usulan pengangkatan pati (perwira tinggi) aktif Polri sebagai Plt. Gubernur tak bisa kembali lagi sebagai strategi politik dari rezim ini." Dia menyayangkan Jokowi tak belajar dari rezim Megawati saat Pemilu 2004. "Kasus di era kepemimpinan Kapolri Dai Bachtiar yang secara terbuka mendukung Megawati di Pemilu 2004," ucapnya.
Presiden Jokowi seharusnya lebih bijak untuk memutuskan apa yang hanya akan ditambahkan dan polemik. Sebab, keputusan ini bisa berimbas buruk untuk citra Jokowi dan Polri.
Bambang melihat Polri begini pada pragmatisme politik yang bergulir 5 tahunan. Seharusnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian bisa mempertanyakan isinya Mendagri menempatkan anak buahnya sebagai penjabat sementara di pemerintahan. Sebab, ini melanggar UU kepolisian. Jangan sampai terkesan perwira tinggi Polri 'menganggur' sehingga menerima rasa menjadi Penjabat Gubernur.
"Kapolri Tito Karnavian sudah mewariskan apa untuk masa depan Polri. Apakah ada jargon profesional, modern, terpercaya atau benar-benar dibangun infrastruktur Polri yang modern dan profesional? Semua bisa terlihat dari pilihan kebijakan yang diambil saat ini," tutupnya.
Plt Ketua Umum Hanura Daryatmo. ©2018 Merdeka.com/Arie Basuki
Merdeka.com - 2018 Memang benar-benar sah disebut tahun politik. Baru memasuki hari ke-15, sudah ada tiga peristiwa besar yang menuai kontroversi di jagat politik. Dimulai dari mundurnya Azwar Anas dari Pilgub Jatim, tudingan La Nyalla Mattalitti kepada Prabowo Subianto, dan upaya pelengseran Oesman Sapta Odang (OSO) dari kursi ketua umum Hanura.
Sekjen Hanura Sarifuddin Sudding menggelar jumpa pers di Hotel Ambharawa,Jakarta pada Pukul 08.00 WIB. Isinya, menunjuk Marsekal Madya Daryatmo menjadi plt ketua umum. Sebab, OSO disebut telah mendapatkan mosi tidak percaya dari 27 DPD dan 400 DPC Hanura.
Di sisi lain, kubu OSO tak mau tinggal diam. OSO dan para loyalisnya seperti Gede Pasek Suardika menggelar rapat di Hotel Manhattan, Jakarta. Salah satu agendanya melengserkan Sarifuddin Sudding dari kursi orang nomor dua di Hanura.
Terbelah dan saling klaim antar pengurus di parpol bukan kali ini saja terjadi. Setidaknya, sudah tiga partai pasca Pilpres 2014 lalu kepengurusan partai terbelah. Golkar dan PPP lebih dulu mengawali konflik sengketa kepengurusan.
Lalu bagaimana jalan keluarnya?
Pengamat Hukum Tata Negara dari Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf mengatakan, jika dilihat dari UU Parpol, maka pengadilan belum mau mengadili sebelum partai tersebut membawa sengketa tersebut di mahkamah partai atau sebutan lainnya di partai. Jika mahkamah partai tak bisa menyelesaikan, maka kedua belah kubu baru bisa mengajukan gugatan.
"Bunyi UU-nya begitu, mahkamah partai ataupun apa namanya di partai masing-masing, UU menyerahkan pada internal partai dulu, siapa yang benar dan menyimpang," kata Asep saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/1).
Daryatmo Hanura 2018 Merdeka.com
Asep menilai, saling klaim antar kubu yang paling sah pimpin partai tak akan bisa diselesaikan jika tak ada sikap legawa kedua belah pihak. Menurut dia, tetap saja yang berhak menurut hukum pimpin partai adalah kepengurusan yang terdaftar di Kemenkum HAM.
Apalagi saat ini tengah masuk ke dalam tahun politik. Baik negara maupun KPU akan melihat kepengurusan yang terdaftar di KPU. Kepengurusan bisa berganti apabila sebuah partai kembali menggelar munas atau munaslub.
"Secara hukum formal yang terdaftar di Kumham dan menurut UU Pemilu juga demikian, KPU hanya mengakui yang terdaftar di Kemenkum HAM," tambah Asep.
Asep pun menyarankan agar Hanura tak saling berselisih jelang perhelatan Pilkada Serentak pada Juni nanti. Tahun depan, Hanura juga akan menghadapi Pilpres. Sehingga, akan ada konsekuensi besar jika kedua kubu saling keras kepala menguasai partai.
Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang 2017 Merdeka.com/Rendi Perdana
Dia mengatakan, bisa saja nanti salah satu kubu menggugat ke pengadilan jika memang tak ada lagi jalan keluar. Gugatan, nantinya meminta kepada hakim untuk mengeluarkan putusan sela sahkan kepengurusan Hanura yang terdaftar di Kemenkum HAM.
"Penggugat atau tergugat mengajukan permohonan putusan sela, semua status quo, tapi diterima enggak isinya," tutur Asep.
Menurut Asep, dibutuhkan niat baik untuk para pengurus Hanura baik kubu Daryatmo dan OSO untuk menyelesaikan konflik ini. Dengan begitu, konflik Hanura bisa diselesaikan, partai pun bisa memperkuat konsolidasi demi menyambut Pemilu 2019.
"Demi kepentingan konstituen, kader, selesaikan sebelum ada Pilkada, makanya jangan keluar penyelesaiannya (gugat hukum). Selesaikan di mahkamah partai, itu jauh lebih bijaksana," tutup Asep. [rnd]
Sumber: Merdeka.com
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, mengatakan pemasangan atribut yang mengarah ke unsur kampanye dan sosialisasi bakal calon kepala daerah merupakan celah yang dapat dimanfaatkan sebagai bentuk kampanye secara langsung. Perludem menyarankan pengawas pemilu segera menertibkan berbagai atribut yang marak terpasang di daerah.
“Ini adalah bawascelah yang bisa dimanfaatkan oleh para bakal calon, sebab pengaturan kampanye hanya diberlakukan saat mereka sudah ditetapkan sebagai pasangan calon. Mestinya karena mereka sedang berproses sebagai pasangan calon dan dimana aturan soal kampanye dan dana kampanye sudah jelas diatur dalam UU Pilkada maka bisa dimaknai bahwa mereka hanya bisa melakukan hal-hal yang berkaitan dengan mengkampanyekan diri dan pengeluaran dana terkait segala hal yang berhubungan dengan pencalonan mereka pada masa kampanye,” jelasnya.
Menurutnya, tafsir atas peraturan itu harus dipahami secara bersama. Jika kondisi pemasangan atribut terus dibiarkan, lanjut Titi,bukan saja akuntabilitas dana yang dikeluarkan mereka tidak bisa ditagih publik, hal itu juga cenderung membuat kompetisi menjadi tidak setara antara yang bermodal besar denganyang tidak.
“Padahal mengapa sebagian metode kampanye dibiayai negara dan diatur pembatasan belanja kampanye adalah karena keinginan mewujudkan kompetisi yang setara dan adil di antara para calon,” tegas dia.
Perludem menyarankan, pengawas Pemilu bisa berkoordinasi dengan Pemda dan SKPD terkait untuk memastikan penertiban pemasangan sanduk yang tidak sesuai aturan tata ruang wilayah dan ketentuan perpajakan. Titi mengingatkan, bahwa sebenarnya aturan yang ada sudah mengatur ketat soal pemasangan media luar ruang (spanduk, baliho, dll). Selain tidak boleh dipasang di lokasi sembarangan, pemasangannya pun haru taat pada ketentuan pajak dan retribusi daerah. Karenanya, pemerintah daerah harus bertindak tegas terhadap spanduk, baliho, dan berbagai media luar ruang yang tidak tunduk pada ketentuan yang ada.
“Pemerintah daerah harus bersinergi dengan pengawas pemilihan untuk memastikan ini,” tambah Titi.
Sebelumnya, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Ratna Dewi Pettalolo, mengatakan pihaknya belum dapat melakukan penindakan atas spanduk-spanduk bakal calon kepala daerah yang saat ini marak terpasang. Penindakan atas spanduk yang mengandung unsur kampanye tersebut baru bisa dilakukan setelah penetapan calon kepala daerah Pilkada 2018.
“Karena kewenangan Bawaslu dibatasi oleh waktu, dan waktu yang dimaksud berkaitan dengan tahapan penetapan paslon, ” ujar Ratna ketika dihubungi Republika, Rabu (24/1).
Sumber : Perludem
BANTEN | Gempa bumi kembali mengguncang wilayah Lebak, Banten, hari ini, Jumat (26/1/18).
Menurut data BMKG, gempa terjadi pukul 11:48:23 WIB, dengan kekuatan 5.2 SR.
Adapun lokasi kejadian gempa di Lok:7.23 LS,105.99 BT (79 km Barat Daya LEBAK-BANTEN), dengan kedalaman 11 Km.
Getaran gempa juga terasa hingga kawasan Bogor, dan Jakarta. Meskipun dengan waktu yang tidak terlalu lama.
Gempa kali ini juga sempat terasa menggoyang gedung di Jakarta. Beberapa netizen di twitter juga merasakan guncangan akibat gempa tersebut.

Gempa masih terus terjadi di kawasan Lebak Banten, sejak gempa besar yang terjadi 6,4 pada Selasa (23/01) lalu.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa di Indonesia baru-baru ini, seperti di Lebak, Banten, dalam kurun waktu 2 hari berturut-turut, bukan karena aktifnya Cincin Api Pasifik (Ring of Fire). Apa penjelasan BMKG?

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG M Riyadi mengatakan, posisi geografis Indonesia mengakibatkan rawan gempa bumi. Tiga lempeng tektonik yang disebutnya terus bergerak, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik, bertemu di wilayah Indonesia. Faktor tersebut ditambah gesekan antarlempeng yang menimbulkan energi, menjadi alasan utama mengapa gempa kerap menimpa Indonesia. 

"Nah, ini dipicu karena lempeng-lempeng itu tidak diam melainkan terus bergerak sehingga ada pengumpulan energi. Ketika dia bertumbukan antara dua lempeng tadi, jadi ada ketemu kemudian saling bertumbukan, maka ada energi yang tersimpan," ujar Riyadi saat dihubungi, Rabu (24/1/2018) malam.

"Suatu saat, kalau itu terus berjalan terus, maka salah satunya tidak tahan menahan energi tadi, maka akan lepas menjadi gempa. Itu yang di Indonesia. Jadi terlepas dari yang cincin api tadi, gitu. Di Indonesia seperti itu," imbuh dia.

Riyadi menegaskan gempa di Lebak, Banten, yang guncangannya terasa hingga ke Jakarta, tak berkaitan langsung dengan kabar aktifnya Cincin Api Pasifik. Sebelumnya, United Nations Secretariat for International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR) menyebut Ring of Fire telah aktif kembali. 

"Belum, ya belum tentu (cincin) api karena di sana belum muncul ke sini. Belum ada kaitannya gitu," kata dia.

UNISDR mencatat beberapa aktivitas yang terjadi di Cincin Api Pasifik antara lain erupsi Gunung Mayon di Filipina, erupsi Gunung Kusatsu Shirane dan menyebabkan longsor di Jepang, gempa di Banten yang terasa juga di Jakarta, hingga gempa 7,9 SR yang sempat menimbulkan peringatan tsunami di Alaska. 

"Cincin Api Pasifik aktif hari ini," tulis badan PBB itu melalui akun Twitter mereka, Selasa (23/1) seperti dikutip detikcom, Rabu (24/1). UNISDR merujuk pada gempa-gempa yang terjadi Selasa kemarin.

Kejadian-kejadian tersebut terjadi pada waktu bersamaan pada Selasa (23/1) kemarin. Ahli geofisika dari USGS William Yeck melalui ABC News menyatakan tidak mungkin kejadian-kejadian tersebut saling terkait. Lebih dari itu, dia juga menegaskan tidak ada aktivitas tak biasa di Ring of Fire. 

ABC News membeberkan Ring of Fire memiliki panjang 25 ribu mil (sekitar 40.233 km), terbentang mulai dari Selandia Baru, Indonesia, Filipina, Jepang, kemudian melintasi Kepulauan Aleutian dan menyusuri pesisir Alaska, Kanada, Pantai Barat AS, hingga ujung Amerika Selatan. Lempeng tektonik sepanjang Ring of Fire terus-menerus bergerak, bertabrakan satu sama lain, dan menyebabkan banyak gempa.

Gempa 6,1 SR mengguncang wilayah Lebak, Banten, Selasa (23/1). Hingga Rabu (24/1) siang kemarin, telah terjadi 46 gempa susulan, termasuk gempa 5 SR yang ikut dirasakan di Jakarta. 

Kamis, 25 Januari 2018

JAKARTA – Ketua DPP Partai Gerindra M Nizar Zahro sudah tak percaya lagi dengan slogan ‘kerja kerja kerja’ yang disuarakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, kini justru pemerintah malah mengambil kebijakan impor pangan.
“Saat ini komoditas yang akan diimpor adalah beras, garam dan daging kerbau. Sebelumnya pemerintah juga pernah mengimpor cangkul,” kata Nizar, Rabu (24/1/2018).
Legislator Gerindra itu menambahkan, Jokowi yang pada masa kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 berjanji tidak akan mengimpor beras ternyata mengingkarinya. Tak tanggung-tanggung, pemerintah akan mengimpor 500 ribu ton beras senilai Rp 3,6 triliun.
“Beras impor akan didatangkan dari Thailand, Vietnam dan Pakistan,” jelasnya.
Menurut Nizar, keputusan impor yang hampir bersamaan dengan datangnya musim panen raya tentu akan menyengsarakan petani. “Penolakan impor beras sudah disuarakan berbagai pihak, namun pemerintah tidak menggubrisnya dan akan tetap mengimpor beras,” paparnya.
Ketua Umum Satria Gerindra itu juga menyoroti rencana pemerintah mengimpor garam sebanyak 3,7 juta ton. Impor sebanyak itu selain menyengsarakan petambak garam juga mengundang keprihatinan.
“Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua dunia ternyata tidak sanggup memenuhi kebutuhan garam,” ungkapnya.
Selain beras dan garam, pemerintah juga sudah memutuskan mengimpor 100 ribu ton daging kerbau dari India. Peternak sapi dan kerbau di dalam negeri menentang rencana itu karena bisa merugikan mereka.
Derasnya impor berbagai komoditas tentu saja membingungkan rakyat karena sangat kontradikrif dengan semangat kerja, kerja, dan kerja yang pernah digelorakan. Nizar mengatakan, terlalu mudahnya pemerintah membuka keran impor membuktikan tidak ada semangat kerja dari Kabinet Kerja.
“Bisa jadi tagline kerja, kerja, dan kerja sudah berubah menjadi  impor, impor dan impor. Dan tentu saja rakyat lah yang paling disengsarakan akibat kebijakan impor,” pungkas anak buah Prabowo Subianto di Gerindra itu.
BAROMET.INFO|Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menilai penunjukkan pelaksana tugas (Plt) gubernur dari Polri dalam masa pilkada 2018 justru akan membebani presiden.

“Kalau nanti kinerjanya kurang baik dan terjadi situasi kurang kondusif, maka Presiden yang akan menjadi sasaran protes publik,” katanya, Kamis (25/1) di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

Hal itu disampaikannya menjawab pertanyaan wartawan terkait informasi yang disampaikan Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul kemungkinan dua perwira tinggi Polri untuk mengisi kekosongang jabatan Gubernur Sumatera Utara dan Jawa Barat dalam masa Pilkada 2018.

Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan, Wakapolri Komjen Syafruddin saat memberikan arahan mengatakan, ada dua perwira tinggi Polri yang mendapat kepercayaan untuk memimpin sementara di Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara.

Dua perwira tinggi Polri tersebut adalah Asisten Operasi Kapolri Irjen Mochamad Iriawan menjadi Plt Gubernur Jawa Barat serta Kadiv Propam Polri Irjen Martuani Sormin menjadi Plt Gubernur Sumatera Utara.

Polri, kata dia, masih menunggu surat resminya dari Menteri Dalam Negeri untuk memastikan siapa yang akan menduduki jabatan sementara tersebut.

Sementara itu, Zulkifli mengatakan baru mendengar informasi tersebut.

Menurut Zulkifli, Hasan Jawa Barat dan Sumatera Utara adalah provinsi strategis dengan jumlah penduduk padat, mengapa tidak menunjuk pejabat eselon satu dari Kementerian Dalam Negeri.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, saat ini sudah memasuki tahun politik dan politik nasional menjadi dinamis.


Untuk itu, bila hal itu benar nantinya, Zulkifli mempertanyakan keputusan Menteri Dalam Negeri yang kurang lazim dengan menunjuk personil dari Polri menjadi Plt gubenur tersebut.

Pelaksana Tugas Ketua DPR RI Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/1/2018).

Baromet.info | Kebijakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo yang mengangkat Plt gubernur dari jenderal polisi langsung mendapatkan penolakan dari masyarakat dan parlemen. Wakil Ketua DPR, Fadli Zon secara tegas menolak keputusan Tjahjo.

Bahkan, Fadli melihat ada yang aneh dari kebijakan Mendagri tersebut. “Saya kira ini adalah kebijakan yang patut dipertanyakan ya. Kalau memang ada penunjukan saya kira keputusan aneh,” ungkap Fadli Zon kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Kamis.
Dijelaskan dia, biasanya yang ditunjuk untuk Plt gubernur adalah mereka pejabat sipil di daerah itu dan menguasai wilayahnya atau pejabat yang berada di Kemendagri.
“Saya kira bertentangan dengan semangat keadilan, transparansi karena bukan pejabat yang ada di Kemendagri atau di daerah itu sendiri seperti sekda.”
Jadi, penunjukan jenderal polisi sangat aneh dan patut dipertanyakan dan seharusnya itu bisa menimbulkan keraguan di masyarakat mengenai pilkada yang jujur dan demokrastis. “Segera direvisi saja karena ini akan menilbulkan kegaduhan baru,” tandasnya.
Seperti diketahui, Polri menunjuk dua perwira tinggi Polri untuk menjadi Plt Gubernur Jawa Barat dan Sumatera Utara mengisi kekosongan jabatan di Pilkada serentak 2018. Namun, keputusan tersebut masih harus menunggu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dua Pati Polri yang ditunjuk yakni Asops Polri Irjen Pol M. Iriawan sebagai Plt Gubernur Jawa Barat dan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Martuani Sormin sebagai Plt Gubernur Sumatera Utara.
“Keputusan presiden belum keluar. Tahun lalu (Pilkada 2017), saya minta polisi juga dikasih, Pak Carlo Tewu, enggak ada masalah. Dari TNI (Dirjen Polpum, Soedarmo), Pak Darmo saja di Aceh enggak ada masalah. Kan tidak mungkin semua eselon I Kemendagri, dilepas semua (ke 17 provinsi). Kan enggak mungkin,” kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kamis (25/1). ( red )
Mayat Gadis di Desa Teluk Rendah Ulu
Mayat Gadis di Desa Teluk Rendah Ulu. (Bujang/Seru Jambi)

Tebo – Warga masyarakat dusun Pangkal Bloteng Desa Teluk Rendah Ulu, Tebo dihebohkan dengan temuan sesosok mayat perempuan, pada Kamis (25/1/2018) siang. Korban diketahui bernama Dina yang diperkirakan berusia 16 tahun ini ditemukan meninggal di sungai dekat dusun.Informasi yang didapat dilapangan, jasad ini ditemukan pertama kali oleh warga, mayat gadis yang baru tamat MAN ini terikat dengan motor yang digunakannya.
“Mayat ditemukan sekitar jam 2 siang tadi dan kini sudah ditangani polisi,”jelas salah seorang warga yang berada didusun Bloteng, sembari menambahkan kondisi awal saat ditemukan muka korban lebam dan luka-luka.
Kapolres Tebo, AKBP Budi Rachmad membenarkan adanya temuan jasad wanita di Teluk Rendah Ulu, saat ini anggota Polsek dan reskrim Polres sudah turun kelokasi.
“Benar, tadi ada info ditemukan mayat wanita tapi masih dalam penyelidikan, belum diketahui apa penyebab kematian korban,”terang Kapolres.(esy)
JAMBI – Tersangka korupsi RAPBD Jambi 2018 tiba di Jambi. Kedatangan tersangka tersebut untuk dilimpahkan ke pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) Jambi oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (25/1/2018) sekitar pukul 17.23 WIB
Tersangka suap RAPBD 2018 yang dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Jambi yakni,  Erwan Malik (Plt Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jambi), Saipudin (Asisten Daerah 3 Provinsi Jambi) dan Arfan (Plt Kadis PUPR Provinsi Jambi).

Sementara untuk tiga terduga, disangkakan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.
Sementara itu, untuk tersangka Supriyono, yang merupakan anggota DPRD Provinsi Jambi, belum dilakukan pelimpahan. Namun KPK sudah mengajukan perpanjangan penahanan terhadap Supriyono untuk 30 hari ke depan.
Atas perbuatannya, Supriono terduga penerima disangka Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana (adm.ak/eks)
Sumber: Serujambi
SLEMAN | Dewan Pimpinan Cabang Partai Bulan Bintang (DPC PBB) Kabupaten Sleman menyatakan siap menghadapi verifikasi faktual sebagai syarat pendaftaran pemilu 2019.

Demikian dikatakan oleh ketua KAPPU (Komisi Aksi Pemenangan Pemilihan Umum) Cabang kabupaten Sleman Muhammad Nadjib, hari ini di Markas Cabang PBB Sleman.
"Verifikasi fakual akan dilaksanakan tanggal 1 Februari 2018, jam sembilan pagi", Katanya. "Para anggota dan pengurus sudah dihubungi semua, jadi kita sudah siap," imbuhnya.

"Anggota yang diminta dihadirkan jumlahnya 54 orang, sudah kami hubungi."
kata Muhammad Nadjib. "Memang agak repot, tidak semua anggota bersedia, karna alasan kerja."

Seperti diketahui, bahwa sesuai dengan keputusan MK, semua partai politik harus diferifikasi faktual, tak terkecuali partai-partai yang sudah mengikuti pemilu 2014, termasuk PBB.

Verifikasi pengurus dan keanggotaan tingkat kabupaten dilakukan di kantor Partai politik tingkat kabupaten dengan cara pimpinan parpol mendatangkan sejumlah anggota yang akan diverifikasi, kemudian KPU memeriksa kecocokan data Kartu Tanda Anggota dan KTP.(Us)




Selasa, 23 Januari 2018

Sherina Munaf
Kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau yang disingkat LGBT kian berani menunjukkan eksistensinya di dunia. Setelah Amerika melegalkan pernikahan sejenis, beberapa selebriti dunia, tak terkecuali artis asal Indonesia terang-terangan mendukung ‘kaum Nabi Luth’ tersebut. Siapa saja artis pendukung LGBT?

Akhir Juni lalu, akun twitter Sherina Munaf, mantan artis cilik yang melanjutkan studi di luar negeri, dikecam oleh netizen lantaran mencuit suka citanya terhadap dilegalkannya pernikahan sejenis.

Melalui akun twitternya @sherinasinna, artis dengan nama lengkap Sinna Sherina Munaf bersorak gembira menyambut legalitas pernikahan sejenis dan dia berharap pernikahan sejenis ini akan dilegalkan juga di seluruh dunia.

“Banzai! Same sex marriage is now legal across the US. The dream: next, world! Wherever you are, be proud of who you are. #LGBTRights,” tulis Sherina di akun Twitter-nya yang memiliki 9,57 juta followers ini, Ahad (28/6/2015).

Selain Sherina, ada pula Anggun C. Sasmi yang dikenal publik sebagai artis mendunia karena lama menetap di Prancis.

“Yes!! Pernikahan adalah antara cinta dengan cinta,” seru akun @Anggun_Cipta
Komedian Aming yang dikenal lewat program Transvaganza ikut turun ke jalan dalam perayaan kemenangan kaum Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) di Amerika. Bersama dengan Chef Priscilya, Aming bahkan merayakan di sepanjang jalan Madison Avenue di kota New York. Aming turut berpartisipasi mengikuti Gay Pride Parade 2015.
Hal tersebut diketahui melalui akun Instagram koki cantik Priscilya Princessa, atau dikenal sebagai Chef Priscil, yang juga menghadiri parade tersebut bersama presenter Altaf Vicko.

Pada foto dan video yang diunggahnya, tampak Aming ikut berpesta di jalan bersama kaum LGBT. Komedian yang kerap berperan sebagai waria tersebut bahkan tampil nyentrik tanpa busana. Aming hanya menempelkan aksesoris berbentuk bulat berwarna merah muda, di beberapa bagian tubuhnya saja, hingga terlihat hampir bugil.

Belakangan Aming memang mulai berani memperlihatkan jati dirinya yang asli. Rambutnya terlihat panjang, bahkan di beberapa acara menjadi bintang tamu, Aming memakai riasan wajah bahkan mengenakan baju wanita di sebuah pesta pribadi. Dia juga tak malu menutupi tubuhnya yang nyaris bugil dengan asesoris bulat.
Lola Amaria pernah membuat film mengenai Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) yang ada di Indonesia.

“Jadi kalau ditanya setuju atau tidak, saya tidak dalam kapasitas itu. Saya hanya ingin menunjukan bahwa komunitas itu ada di Jakarta, dan saya punya teman-teman yang menikah sesama jenis. Saya hanya mengangkat sebagai sineas film soal realitasnya,” ujar Lola.

DPC PBB Kabupaten Bogor menyatakan dukungan kepada bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Ade Yasin - Iwan Setiawan./Foto: Unang
BOGOR– Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Bogor menyatakan dukungan kepada bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Ade Yasin – Iwan Setiawan.

DPC PBB memberikan SK dukungan kepada ibu Ade Yasin yang datang langsung ke kantor DPC PBB Kabupaten Bogor, Cibinong, Senin (22/01/2018).


Melalui Nomor: SK.PC-Kabupaten Bogor/09/Pilkada/2018, Tentang calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bogor, DPC PBB menambah jajaran partai politik pendukung Ade Yasin dan Iwan Setiawan.
SK tersebut dibacakan oleh Ketua DPC PBB Solahuddin dihadapan para pengurus dan kader DPC PBB serta para relawan Ade Yasin dan Iwan Setiawan yang hadir.
Pemberian dukungan kepada Ade-Iwan setelah memperhatikan pendapat, usul, saran, dan pembahasan rapat pengurus harian dewan pimpinan cabang dan rapat pengurus seluruh pimpinan cabang PBB Kabupaten Bogor.
“Dengan bertawakkal dan memohon bimbingan Allah Swt, menetapkan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kabupaten Bogor periode 2018-2023 sebagai berikut, pertama mengesahkan dukungan kepada Ibu Ade Munawaroh sebagai calon Bupati dan bapak Iwan Setiawan, sebagai calon Wakil Bupati Kabupaten Bogor,” ucap Solahuddin saat membacakan SK.
Dengan penyerahan SK tersebut, PBB menggenapkan jajaran pendukung partai politik menjadi empat (4). PBB bergabung dengan PPP, Gerindra, dan PKB yang lebih dulu menyatakan dukungan.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menegaskan bahwa yang dapat dipidanakan adalah perilaku menyimpang dari LGBT bukan usia pelakunya.

"Soal LGBT ingin saya tegaskan bahwa yang dipidana itu bukan karena orang itu berstatus LGBT itu harus ingat, yang dipidana itu adalah perilaku menyimpang," ujarnya saat ditemui di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (22/1).

Menurutnya perilaku menyimpang tersebut tidak hanya kaum LGBT terhadap anak-anak saja yang dapat dihukum namun juga LGBT pada orang yang sudah dewasa.

Perluasan hukum tersebut pun sudah tertuang dalam pasal 285 KUHP.

"Kemarin kita bahas perluasan subjeknya tidak terbatas pada orang dibawah usia 18 tahun tapi semua, dewasa juga," demikian Arsul..

Senin, 22 Januari 2018


Belakangan ini, banyak artis yang gemar memamerkan gaya hidup mewahnya di media sosial. Mulai dari liburan ke luar negeri dengan fasilitas nomor satu, rumah mewah, mobil terbaru, tas, dan sepatu bermerek, dan lain-lain. Inul Daratista pun tak mau kalah.

Beberapa waktu lalu, Inul sempat memposting video dirinya sedang naik jet pribadi bersama dengan kedua asistennya. Video tersebut sempat heboh karena pedangdut ini dianggap menyindir Syahrini. Inul pun dianggap pamer.

Inul membantah tudingan dirinya menyindir rekannya sesama selebriti tersebut. Ia juga membantah pamer gaya hidup mewah. Meski demikian, pedangdut asal Jawa Timur ini sempat memposting harta kekayaannya yang paling berharga. Apakah itu?

Harta kekayaannya adalah putra semata wayangnya Ivan, dan juga sang suami, Adam Suseno. Inul bangga memamerkan harta kekayaannya tersebut.

"Harta kekayaan saya..Ini kekayaan saya
Belahan jiwaQ
Yg bikin aku sehat dan bugar yg membuat kerjaku gak berhenti yg bikin sakitku hilang dan lelahku sirna
Kumis -ivan i lov u my love," tulis Inul.

Warganet langsung bereaksi atas postingan pemilik Goyang Ngebor tersebut. Mereka memuji Inul yang tetap menomorsatukan keluarga di tengah kesibukannya yang padat.

"Keluarga yg sempurna," kata salah satu warganet. "Ini mah harta yang tak ternilai," ujar yang lainnya. "Nambah anak lagi donk mbak..," kata yang lainnya. "Senang liat kebahagiaan kalian," ujar yang lainnya. "So sweet, bikin iri," kata warganet lainnya.

Sebenarnya berapakah harta kekayaan yang dimiliki istri dari Adam Suseno ini? Belum lama Inul pemilik goyang ngebor ini memperlihatkan harta kekayaannya yang dia miliki dalam akun instagramnya.  Inul tampak menikmati kerak telor dan tempe.

Alas makannya pun bukan piring, melainkan kertas nasi warna cokelat. Sementara tempenya dis
ajikan di atas cobek bersama sambal.

“Yuuk heppy ajah,org pinggiran wong ndeso lagi makan enak di buatin emak mumpung blom balik kampung???????????? #makanankutempe???? #keraktelor  #alhamdulillah #alhamdulillahsyukur
Ini kekayaan saya sesungguhnya pemirsahh???????? ini MAKAN pakai TANGAN KANAN yaaaa,krn pakai CAMERA DEPAN jd terlihat MAKAN pakai tangan kiri???????? #nikmati .
#akuapaadanya,” tulis Inul di caption fotonya.

Warganet menilai apa yang dilakukan Inul adalah bentuk kesehariannya. “Mbak inul tetap sederhana ya...walau udah tenar tp tetep doyan makanan d kampung2 kyk makanan ku....hehe,” komentar warganet. “Semangat banget makannya mb inul...ben lumu yo mb makan sing akeh,” tulis yang lain.




Kehidupan artis di Indonesia memang kerap kali menarik perhatian masyarakat, salah satunya gaya hidupnya yang serba mewah. Padahal jika dibandingkan dengan artis-artis papan atas dunia, banyak dari mereka yang lebih kaya dengan artis tanah air namun tetap memiliki gaya hidup yang sederhana.
Berikut daftar artis yang paling suka memamerkan kemewahan, barang-barang yang serba mewah, benda-benda mahal dan sebagainya berdasarkan hasil penelusuran redaksi.

1. Syahrini

Artis Maju Mundur Cantik ini memang sudah tak heran jika membuat sensasi. Syahrini juga kerap kali memamerkan kekayaannya, mulai dari koleksi mahalnya sampai liburan mewah. Salah satunya dapat dilihat dari postingan Syahrini yang ini, terlihat Syahrini baru saja mendarat di private jet terminal dengan jet pribadinya. Bukan sekali ini saja, tapi sudah berkali-kali Syahrini memamerkan dirinya berpergian dengan jet pribadinya. Tidak hanya itu, di foto ini juga Syahrini ditemani barang bermerk seperti Hermes, yang juga di tag di fotonya.

2. Julia Perez
Selain Syahrini, artis seksi yang sempat beberapa kali menuai kontroversial di publik, ternyata juga senang memamerkan kekayaannya. Dapat dilihat pada postingan foto Julia Perez yang sedang berpose di depan Porsche miliknya. Di caption postingannya, Julia Perez mengatakan “Sabtu Menuju S2 jaya baya…. Ngak mau kalah sama handphone yg uda s7…”. Secara tidak langsung, Julia Perez memamerkan handphone s7 baru miliknya. Pergi kuliah bawa mobil mewah harga miliaran dan handphone mahal harga sepuluh juta, mewah banget ya.

3. Bella Sofie

Sedang hot di pergosipan Indonesia, postingan Bella yang satu ini bikin greget. Coba liat foto yang satu ini. Bella menulis, “Duuh satu minggu eike ga pake hp. Hp baru aktif karena kerendam air di pulau kemaren hp rusak total ga bisa nyala lagi alhasil beli lagi deh. Sekarang baru sadar hp gak penting2 amat dalam hidup gw kalau doi selalu ada disamping.” Yang pertama, Bella pamer kalau dia baru saja jalan-jalan ke pulau. Yang kedua, Bella pamer baru beli hp baru. Yang ketiga, Bella pamer punya mobil Vellfire yang mahal, padahal gak ada sangkut pautnya sama caption yang dia tulis.

4. Angel Lelga
Angel Lelga juga memiliki gelar artis kaya tukang pamer kekayaan. Kenapa? Lihat saja di instagram artis berdarah campuran Kalimantan-Belanda-Manado-Tionghoa ini, hampir semua fotonya memamerkan koleksi tas Hermes yang ia miliki. Salah satunya foto yang satu ini, dimana Angel Lelga berpose dengan tas Hermes seharga ratusan juta, dihiasi dengan berbagai perhiasan mahal di tubuhnya. Di postingan lain juga ditemukan foto Angel Lelga yang berpose di depan deretan koleksi tas Hermes mahalnya.

5. Rina Herkiamto

Artis dan sosialita yang satu ini sudah tak perlu dipungkiri lagi sebagai artis yang suka pamer harta. Bagaimana tidak, lihat saja di postingan yang ini, Rina memamerkan koleksi Damiani yang harga satu perhiasannya mencapai ratusan juta. Selain itu, di beberapa postingan lain, Rina sering kali memfoto barang-barang bermereknya, seperti tas, sepatu, dan perhiasan yang ia gunakan untuk hari itu. Di foto lain juga nampak Rina berfoto dengan Lamborghini miliknya, yang jelas harganya miliaran.

6. Cynthiara Alona
Cynthiara Alona, tak mau kalah dengan artis kaya lainnya, juga sering memamerkan harta kekayaannya lewat sosial media. Alona selalu bersyukur atas kekayaannya tetapi dengan cara yang terkesan pamer. Di foto ini, Alona menulis “Love love my new Rolex gold n fully diamonds, I buy my own present”. Tepat sebelum foto ini, Alona memposting foto jam tangan Rolex lain dengan caption “Alhamdullillah ku masih bisa bli 2 jam tangan Rolex… ohhhh love u my ALLAH”. Jam tangan bermerek penuh emas tentunya dibandrol dengan harga yang tidak main-main, apalagi jumlahnya dua.

7. Nikita Mirzani

Nikita Mirzani, selain dikenal sebagai perebut suami orang, ternyata juga senang memamerkan harta bendanya. Halaman instagramnya dipenuhi dengan barang-barang bermerek yang pastinya didapat dengan harga selangit. Salah satunya adalah jam tangan mewah Franck Muller yang berhiaskan emas ini.


Minggu, 21 Januari 2018

Oleh: Mas Alamil Huda, Iit Spetiyaningsih
Pemberian uang muka (down payment/DP) nol rupiah untuk membeli rumah pertama menjadi salah satu program kampanye pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilgub DKI 2017. Anies-Sandi merasa gerah dengan tingginya DP rumah yang tidak bisa dijangkau masyarakat bawah sehingga meluncurkan program ini.

Sontak saja isu ini pun menjadi bahan perdebatan keras dan sengit, mulai dari ekonom, politisi, hingga regulator terkait properti dan bunga bank. Kalangan kontra menganggap ide DP rumah nol rupiah ini tidak masuk akal dan sulit direalisasikan.

Menurut mereka, DP rumah nol rupiah hanya akan memberatkan perbankan di mana diprediksi akan banyak kredit macet muncul. Kedua, program Anies-Sandi ini dianggap melanggar aturan Bank Indonesia (BI) karena BI sudah mengatur besaran DP rumah hingga kendaraan bermotor.

Kalangan kontra menilai, DP nol rupiah dengan skema yang ditawarkan Anies-Sandi pun tidak mungkin bisa dinikmati masyarakat bawah. Hanya mereka dengan penghasilan di atas Rp 7 juta saja yang bisa mengambil program ini.

DP rumah nol rupiah pun menjadi begitu kontroversial. Bahkan, akademisi dari kampus ternama pun menghujat program ini sebagai gimik dagangan untuk meraih suara pada Pilgub DKI. Sebuah ide yang mustahil dijalankan tetapi telanjur memikat masyarakat.

Tapi Anies-Sandi terus jalan dengan programnya ini, karena memiliki rumah adalah hak dasar yang harus dipenuhi negara kepada rakyatnya. Hasilnya, pada Kamis (18/1), pembangunan rumah dengan skema uang muka nol rupiah untuk rumah susun sederhana milik (rusunami) sudah dimulai di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) hunian tersebut disaksikan warga dan media. "Salah satu janji dalam kampanye kami kemarin adalah mewujudkan perumahan yang terjangkau oleh warga, dan hari ini tanggal 18 Januari 2018, kami mewujudkan janji itu dengan melakukan groundbreaking," kata Anies.

Rusunami ini memiliki 20 lantai dengan 703 unit (rumah) yang terdiri atas 513 unit untuk tipe 36 dan 190 unit tipe 21. Rumah ini akan diperuntukkan bagi warga yang berpenghasilan di bawah Rp 7 juta per bulan. Harga per unitnya untuk yang tipe 36 sebesar Rp 320 juta dan tipe 21, Rp 185 juta.

Anies mengatakan, pihaknya akan menyiapkan fasilitas transportasi. Pemprov DKI sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Transjakarta. Dengan begitu, warga yang tinggal di sini akan memiliki akses transportasi umum massal yang mudah.

Pemprov pun akan memanfaatkan program kredit perumahan rakyat (KPR) bersubsidi atau fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dari pemerintah pusat. Pemprov DKI akan menyubsidi DP satu persen yang disyaratkan program FLPP. "FLPP itu artinya dengan skema satu persen lalu yang satu persennya dari kita," kata Anies.

FLPP menyaratkan DP untuk KPR bersubsidi sebesar satu persen. Pemprov DKI, kata Anies, akan menyubsidi satu persen DP tersebut dengan APBD DKI. Ini artinya warga ibu kota tak perlu membayar uang muka rumah alias nol rupiah.

FLPP merupakan pembiayaan perumahan dengan skema subsidi dari pemerintah, bekerja sama dengan bank nasional yang telah menyediakan fasilitas tersebut. Suku bunga FLPP rendah dan flat atau tak berubah selama masa cicilan. Suku bunga untuk program ini hanya lima persen dan jangka waktu cicilan sampai 20 tahun.

Rusunami di Pondok Kelapa ini dengan DP nol rupiah ini memang menjadi program pertama Anies-Sandi untuk memenuhi janji kampanye saat pilgub. Setelah itu, Anies akan melanjutkan pembangunan rumah susun lainnya dan bahkan mengubah rumah susun sederhana sewa (rusunawa) menjadi rusunami dengan pola DP nol rupiah ini.

Langgar aturan BI?

Sejumlah kalangan sempat menuding program ini melanggar aturan ketentuan uang muka (loan to value/LTV) yang dikeluarkan BI. Gubernur BI Agus Martowardoyo menyatakan, program uang muka sebesar satu persen dalam KPR dibolehkan. Asalkan, program itu dilaksanakan oleh pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Untuk Pemerintah Pusat, kata Agus, paling tidak ada tiga jenis fasilitas untuk pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Syarat itu, berpenghasilan di bawah Rp 7 juta dan bentuk fasilitasnya disebut FLPP atau subsidi bunga atau subsidi uang muka," jelas Agus usai menerima kunjungan Gubernur Anies di Gedung BI, akhir pekan lalu.

Menurut Agus, akan sangat baik bila program dari Pemda DKI ini sejalan dengan program pemerintah pusat. Jika seandainya pemda ingin memberikan pembiayaan kepada MBR, lanjut dia, perlu dibuat program sendiri oleh yang dinaungi Perda.

Agus menegaskan, bila itu sudah masuk program pemda, BI tidak keberatan jika LTV turun. "Dari 90 persen atau 85 persen ke yang lebih rendah. Bukan untuk masyarakat umum, hanya untuk MBR. Dan ada kategori bahwa itu program pemerintah," jelas dia.

Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Sri Noerhidajati merinci bahwa Pemda DKI silakan saja membuat program DP nol rupiah untuk rumah. Yang penting, itu merupakan program resmi pemerintah daerah yang memiliki kekuatan hukum.

Tidak janjikan keuntungan

Asosiasi pengusaha properti Real Estate Indonesia (REI) DKI menilai program DP nol rupiah ini tidak menjanjikan keuntungan secara finansial. Keuntungan itu diharapkan dapat diperoleh dari insentif yang diberikan Pemprov DKI.

"Tentunya itu bukan proyek untung. Karena kalau kita cari untung bukan lewat situ. Kita punya kewajibanlah untuk itu," kata Ketua DPD REI DKI Amran Nukman di Balai Kota, Kamis (18/1).

Kendati demikian, para pengembang juga tak ingin dirugikan. Oleh karena itu, REI berharap insentif dari Pemprov DKI akan dapat membantu mereka mendapatkan keuntungan. Di sisi lain, REI berkomitmen untuk membantu program pemprov.

Tanpa adanya insentif dari pemprov, pembangunan rumah DP nol rupiah dirasa berat. Padahal, perusahaan harus membiayai biaya operasional dan ada tuntutan dari pemegang saham agar perusahaan tersebut terus berkembang.

Wagub Sandiaga mempertimbangkan usul REI terkait insentif kepada para pengembang yang membangun rumah dengan DP nol rupiah. Ia mengatakan usulan itu datang dari Pendiri REI, Ciputra, saat pengukuhan pengurus DPD REI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/1).

Sandiaga menjelaskan, salah satu bentuk insentif yang akan diberikan berupa kemudahan perizinan. "Perizinan ini merupakan salah satu hal yang banyak dikeluhkan para pengembang," kata Sandi.

Kini, program kontroversial yang sempat diragukan bisa terealisasi itu pun mulai berjalan. Rakyat miskin atau MBR tidak pusing lagi memikirkan DP rumah.

"Kami menyebutnya janji bukan program, mengapa? Karena janji harus dilunasi. Kalau kita sebut program, nanti di ujung bisa ditambahi kata 'mohon maaf programnya tidak bisa terlaksana karena a b c d'," kata Anies.

Janji, ungkap Anies, merupakan komitmen yang harus dilaksanakan. Ia menyatakan tak ingin ada janji selama masa kampanye yang tidak dijalankan dalam kurun periode kepemimpinannya hingga 2022 nanti.

Artikel ini pernah muncul di Republika.co.id tanggal 21 Januari 2018 dengan judul yang sama.
HOME | ABOUT ME | PEDOMAN MEDIA SIBER
COPYRIGHT 2017 - BAROMET.INFO - PORTAL BERITA TERKINI