Rabu, 27 September 2017

Mereka dikenal sebagai petinggi atau tokoh Partai Komunis Indonesia. Sejarah mencatat nama mereka dengan tinta hitam karena berbeda ideologi dengan pemerintah yang sah.

Dua kali pemberontakan komunis berakhir dengan kegagalan. Tahun 1948 di Madiun pemberontakan komunis langsung dihancurkan pasukan gabungan tentara Soekarno. Percobaan pemberontakan tahun 1965 pun kembali menemui kegagalan. Kali ini bahkan lebih tragis, jutaan kader dan anggota PKI ditumpas habis Jenderal Soeharto.

Maka nasib para petinggi partai merah ini pun hampir selalu bernasib tragis. Semuanya meregang nyawa ditembus peluru. Beberapa tak diketahui kuburnya.

1. Muso

Tak ada penghormatan untuk jenazah mereka, karena dieksekusi sebagai pemberontak. Pemerintah yang menang menembak mereka sebagai orang taklukan yang kalah.

Negara Republik Soviet Indonesia yang diproklamirkan tokoh komunis Muso di Madiun tak berumur panjang. Negara yang didirikan tanggal 18 September 1948 itu langsung dihancurkan pasukan TNI yang menyerang dari Timur dan Barat. Dalam waktu dua minggu, kekuatan bersenjata tentara Muso dihancurkan pasukan TNI.

Muso, Amir Syarifuddin dan pimpinan PKI Madiun melarikan diri. Di tengah jalan, Amir dan Muso berbeda pendapat. Muso melanjutkan perjalanan hanya ditemani beberapa pengawal.

Tanggal 31 Oktober, pasukan TNI di bawah pimpinan Kapten Sumadi memergoki Muso di Purworejo. Muso menolak menyerah dan melarikan diri. Dia bersembunyi di sebuah kamar mandi. Di sana dia terlibat baku tembak hingga tewas.

Beberapa sumber menyebutkan jenazah Muso kemudian dibawa ke alun-alun dan dibakar.

2. Amir Syarifuddin



Amir Syarifuddinpernah menempati sejumlah posisi penting saat Indonesia baru merdeka. Dia pernah menjadi Menteri Penerangan, Menteri Pertahanan, bahkan Perdama Menteri Republik Indonesia. Tapi hasil perjanjian Renville memutar nasib Amir 180 derajat.

Saat itu Amir menjadi negosiator utama RI dalam perjanjian itu. Isi perjanjian Renville memang tak menguntungkan RI. Belanda hanya mengakui Yogyakarta, Jawa Tengah dan Sumatera. Maka Amir dikecam kiri-kanan. Kabinetnya jatuh. Dia kemudian bergabung dengan Muso dalam Negara Republik Soviet Indonesia di Madiun tanggal 19 September 1948.

Saat pemberontakan Madiun dihancurkan TNI, Amir melarikan diri. Dia akhirnya ditangkap TNI di hutan kawasan Purwodadi. Tanggal 19 Desember 1948, bersamaan dengan Agresri Militer II, Amir ditembak mati bersama para pemberontak Madiun yang tertangkap. Eksekusi dilakukan dengan buru-buru.

Sebelum meninggal Amir menyanyikan lagu internationale, yang merupakan lagu komunis. Amir juga sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Peluru seorang polisi militer mengakhiri hidupnya.

3. DN Aidit

Dipa Nusantara (DN) Aidit langsung melarikan diri dari Jakarta saat Gerakan 30 September 1965 gagal. Aidit lari ke daerah basis PKI di Yogyakarta. Aidit lalu berkeliling ke Semarang dan Solo. Dia masih sempat menemui beberapa pengurus PKI di daerah untuk melakukan koordinasi.

Tanggal 22 November 1965, Aidit ditangkap pasukan Brigade Infantri IV Kostrad di kampung dekat Stasiun Solo Balapan. Aidit bersembunyi dalam sebuah ruangan yang ditutup lemari.

Kepada Komandan Brigif IV, Kolonel Jasir Hadibroto, Aidit minta dipertemukan dengan Soekarno. Aidit mengaku sudah membuat pengakuan tertulis soal G30S. Dokumen itu rencananya akan diberikan pada Soekarno.

Tapi keinginan Aidit tak pernah terpenuhi. Keesokan harinya, Jasir dan pasukannya membawa Aidit ke sebuah sumur tua di belakang markas TNI di Boyolali. Aidit berpidato berapi-api sebelum ditembak. Berondongan AK-47 mengakhiri hidup Ketua Comite Central PKI itu. Kuburan pasti Aidit tak diketahui hingga kini.

4. HM Lukman

Muhammad Hatta Lukman, orang kedua di Partai Komunis Indonesia setelah Aidit. Bersama Njoto dan Aidit, ketiganya dikenal sebagai triumvirat, atau tiga pemimpin PKI. MH Lukman mengikuti ayahnya yang dibuang ke Digoel, Papua. Sejak kecil dia terbiasa hidup di tengah pergerakan. Nama Muhammad Hatta diberikan karena Lukman sempat menjadi kesayangan Mohammad Hatta, proklamator RI.

Tapi seperti beberapa tokoh pemuda Menteng 31 pada tahun 1945, Lukman memilih komunis sebagai jalan hidup. Setelah pemberontakan Madiun 1948, triumvirat ini langsung melejit, mengambil alih kepemimpinan PKI dari para komunis tua. Di pemerintahan, Lukman sempat menjabat wakil ketua DPR-GR.

Tak banyak data mengenai kematian Lukman. Saat itu beberapa hari setelah Gerakan 30 September gagal, Lukman diculik dan ditembak mati tentara. Mayat maupun kuburannya tak diketahui.

Tokoh Politbiro Comite Central PKI Sudisman di pengadilan menyebut tragedi pembunuhan Aidit, Lukman dan Njoto, sebagai 'jalan mati'. Karena ketiganya tak diadili dan langsung ditembak mati.

5. Njoto

Njoto merupakan Wakil Ketua II Comite Central PKI. Orang ketiga saat PKI menggapai masa jayanya periode 1955 hingga 1965. Njoto juga kesayangan Soekarno. Aidit sempat menganggap Njoto lebih Sukarnois daripada Komunis.

Njoto menjadi menteri kabinet Dwikora, mewakili PKI. Dia salah satu orang yang dipercaya Soekarno untuk menulis pidato kenegaraan yang akan dibacakan Soekarno. Njoto seniman, pemusik, dan politikus yang cerdas.

Menjelang tahun 1965, isu berhembus. Njoto diisukan berselingkuh dengan wanita Rusia. Ini yang membuat Aidit memutuskan akan memecat Njoto. Menjelang G30S, Njoto sudah tak lagi diajak rapat pimpinan tinggi PKI.

Kematian Njoto pun simpang siur. Kabarnya tanggal 16 Desember 1965, Njoto pulang mengikuti sidang kabinet di Istana Negara. Di sekitar Menteng, mobilnya dicegat. Njoto dipukul kemudian dibawa pergi tentara. Diduga dia langsung ditembak mati.

Sama dengan kedua sahabatnya, Aidit dan Lukman, kubur Njoto pun tak diketahui.


Selasa, 26 September 2017

Masyarakat Cina pedesaan hidup di desa-desa yang terdiri atas 100 keluarga atau lebih. Satu rumah terkadang ditempati dua atau tiga keluarga. Banyak keluarga memiliki tanah sendiri, walaupun tidak cukup luas untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Banyak pula yang hanya bekerja sebagai petani penggarap atau buruh kasar untuk para tuan tanah atau para petani kaya. Petani penggarap ini harus membayar sewa tanah yang sangat mahal, berkisar antara 30 dan 60 persen dari hasil panen. Dulu banyak juga petani penggarap ini yang begitu miskin, sehingga mereka beralih menjadi pengemis, bandit, atau bahkan menjual anak-anak mereka untuk dijadikan pembantu atau budak pada keluarga-keluarga kaya. Di bawah sistem komunis, para petani penggarap bekerja dalam suatu kelompok besar. Kelompok- kelompok ini disusun menjadi tiga tingkatan.
Tingkatan tertinggi disebut komune, yang mengurusi segala kegiatan ekonomi bagi puluhan desa. Komune-komune dibagi lagi menjadi satuan-satuan lebih kecil yang disebut brigade produksi. Sebuah brigade produksi bisa terdiri atas satu desa yang besar atau beberapa desa kecil. Di dalam sebuah brigade, beberapa desa yang berdekatan yang terdiri atas 20 sampai 30 keluarga membentuk unit-unit yang disebut tim produksi. Brigade-brigade dan tim-tim produksi secara bersama-sama memiliki tanah garapan, perlengkapan pertanian, hewan pekerja, dan bengkel-bengkel kerja. Setiap keluarga diperkenankan memiliki pribadi rumah dan sebidang tanah. Biasanya mereka menanam sayur-mayur dan memelihara ayam, bebek, atau babi untuk kepentingan pribadi.
Tetapi, adanya perbedaan kesuburan tanah dan iklim menyebabkan beberapa daerah mengalami tingkat kehidupan yang lebih tinggi. Pendapatan rata-rata daerah di pedesaan rendah, sekedar cukup untuk makan dan membeli pakaian. Ada juga beberapa keluarga yang mampu menikmati sedikit kemewahan seperti sepeda, radio, mesin jahit, dan jam. Pada saat tanam dan panen para petani harus be-kerja lebih 10 jam sehari. Mereka pun masih harus menghadiri pertemuan-pertemuan brigade atau tim produksi. Mereka juga menghadiri rapat-rapat politik dan kelas-kelas yang diselenggarakan malam hari untuk belajar membaca dan menulis atau memanfaatkan metode-metode pertanian yang baru. Banyak brigade memiliki pesawat televisi umum untuk rekreasi, menonton film sekali seminggu. Film- film yang diputar di negeri itu umumnya berbau propaganda. Mereka juga memiliki sebuah perpustakaan kecil dan sarana olahraga. Beberapa brigade lain memiliki kelompok paduan suara kecil, orkes, atau kelompok teater.

Baca sumber
Masyarakat Cina pedesaan hidup di desa-desa yang terdiri atas 100 keluarga atau lebih. Satu rumah terkadang ditempati dua atau tiga keluarga. Banyak keluarga memiliki tanah sendiri, walaupun tidak cukup luas untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Banyak pula yang hanya bekerja sebagai petani penggarap atau buruh kasar untuk para tuan tanah atau para petani kaya. Petani penggarap ini harus membayar sewa tanah yang sangat mahal, berkisar antara 30 dan 60 persen dari hasil panen. Dulu banyak juga petani penggarap ini yang begitu miskin, sehingga mereka beralih menjadi pengemis, bandit, atau bahkan menjual anak-anak mereka untuk dijadikan pembantu atau budak pada keluarga-keluarga kaya. Di bawah sistem komunis, para petani penggarap bekerja dalam suatu kelompok besar. Kelompok- kelompok ini disusun menjadi tiga tingkatan.
Tingkatan tertinggi disebut komune, yang mengurusi segala kegiatan ekonomi bagi puluhan desa. Komune-komune dibagi lagi menjadi satuan-satuan lebih kecil yang disebut brigade produksi. Sebuah brigade produksi bisa terdiri atas satu desa yang besar atau beberapa desa kecil. Di dalam sebuah brigade, beberapa desa yang berdekatan yang terdiri atas 20 sampai 30 keluarga membentuk unit-unit yang disebut tim produksi. Brigade-brigade dan tim-tim produksi secara bersama-sama memiliki tanah garapan, perlengkapan pertanian, hewan pekerja, dan bengkel-bengkel kerja. Setiap keluarga diperkenankan memiliki pribadi rumah dan sebidang tanah. Biasanya mereka menanam sayur-mayur dan memelihara ayam, bebek, atau babi untuk kepentingan pribadi.
Tetapi, adanya perbedaan kesuburan tanah dan iklim menyebabkan beberapa daerah mengalami tingkat kehidupan yang lebih tinggi. Pendapatan rata-rata daerah di pedesaan rendah, sekedar cukup untuk makan dan membeli pakaian. Ada juga beberapa keluarga yang mampu menikmati sedikit kemewahan seperti sepeda, radio, mesin jahit, dan jam. Pada saat tanam dan panen para petani harus be-kerja lebih 10 jam sehari. Mereka pun masih harus menghadiri pertemuan-pertemuan brigade atau tim produksi. Mereka juga menghadiri rapat-rapat politik dan kelas-kelas yang diselenggarakan malam hari untuk belajar membaca dan menulis atau memanfaatkan metode-metode pertanian yang baru. Banyak brigade memiliki pesawat televisi umum untuk rekreasi, menonton film sekali seminggu. Film- film yang diputar di negeri itu umumnya berbau propaganda. Mereka juga memiliki sebuah perpustakaan kecil dan sarana olahraga. Beberapa brigade lain memiliki kelompok paduan suara kecil, orkes, atau kelompok teater.

Baca sumber




Cerita Foto Mengharukan Kehidupan Pelacur Desa. Zhao Tielin adalah seorang fotografer dokumenter. Dia mengambil foto-foto pelacur desa Cina. Untuk membangun kepercayaan dengan para pelacur, Zhao menjadi teman mereka. Zhao sangat miskin pada waktu itu seperti pelacur, sehingga mereka percaya padanya secara bertahap. Kisah foto ini berkisar pada seorang gadis kecil yg cantik bernama Ah-V
Perkenalkan Ah V umur 16 tahun dengan pacarnya Xiaowu (umur 28, dipenjarakan dua kali untuk total 5 tahun, pengangguran ) dari Guizhou dan untuk memenuhi kebutuhan, Xiaowu membuat Ah-V bekerja sebagai pelacur karena pekerjaan melacur dan usaha untuk mencari pekerjaan lain tidak berhasillah yang membuat Ah-v terpaksa melacur untuk menyambung hidup mencari sesuap nasi. suatu saat Ah-V akhirnya hamil tidak diketahui siapa yg telah menghamilinya
Segala pertimbangan dan masa depan sang anak memaksa Ah-V memilih jalan aborsi



Dia sudah hamil empat bulan dan dia tidak punya cukup uang untuk aborsi. Ketika ia akhirnya mendapat 300 RenMinBi ( sekitar 400rb ) dan pergi ke sebuah klinik desa untuk aborsi, dokter berkata, “Janin terlalu besar sekarang, uang segitu kurang.” karena Ah-v tidak punya uang untuk membayar biaya kamar inap, mereka menaruhnya di gang belakang dengan infus digantung di pagar seperti tali pengikat anjing.



 Ah-V berkali2 disuntik selama operasi, dan biayanya menghabiskan semua tabungannya. Ketika dia meninggalkan klinik merasa sedih dan lemah, gadis-gadis lain semua tertawa di belakang punggungnya dan menyebutnya “gadis bodoh”

Terkadang ada saja pelanggan yg membayar dgn uang palsu, karena Ah-V hanya gadis desa lugu dan tidak bersekolah dia gampang sekali ditipu pelanggannya.

Kalau “bisnis” lagi bagus Ah-V juga suka jalan jalan ke kota seperti gadis gadis normal lainnya


Sering pacarnya meminta uang dari Ah-V ” mana uangnya !!” pacarnya pengangguran dan Ah-V yang membiayai semuanya. 

Ketika Xiaowu bilang ke Ah-V: “. Aku mencintaimu, aku akan menikahimu” kadang kadang cuma rayuan gombal, tapi Ah-V merasa senang saat mendengar kata-kata ini.

Ah-V sangat sayang kepada kucing peliharaanya, terlihat calon pelanggan sedang antri dibelakangnya, Ah-V tidak peduli karena dia tahu satu satunya yg menyayanginya secara tulus mungkin hanya si kucing. kucing inilah yg membuat Ah-V tetap tegar karena dia memberikannya cinta yg tulus

Foto ini dimana sedang proses tawar menawar dengan seorang klien tua


Ah-V meminta pelacur lain Ah-Lan untuk memeriksanya kaena dia khawatir telah terkena penyakit kelamin. tidak perduli dimana mereka melakukan pemeriksaan tersebut.

Terkadang pacarnya terpaksa mengusir “klien” yg tidak mau pergi. mungkin kesal karena kelamaan proses transaksi tidak terjadi. dan Ah-V hanya bisa terdiam.

Ah-V kadang gembira jika saatnya beruntung dia bertemu klien yg ganteng menurutnya. mungkin karena sering bertemu klien abg tua.

Jika ia mendapat 13 klien dalam sehari ia bisa mendapat uang 380RMB tapi terkadang ia jadi sangat lemah bahkan tdk sanggup bangun dari tempat tidur setelah melayani klien sebanyak itu. Ah-V bisa menulis kaligrafi indah. Dia juga mengatakan sepupunya adalah seorang penari dalam rombongan tari dan wajahnya mirip seperti dia. Setiap kali ia menyebutkan sepupunya raut muka Ah-V sangat gembira dan penuh kebanggaan


Dalam foto ini Ah-v kadang kadang menerima perlakuan kasar dari pacarnya yang pengangguran tersebut. Ah-vi hanya bisa menrima dan tidak bisa membalas.

Xiaowu mengawasinya di sebuah hotel tidak jauh dari jalan raya. Ini adalah pertama kalinya dia bekerja di jalanan sahabat anehdidunia.blogspot.com biasanyaAh-v hanya bekerja di desanya. Setelah gelap, banyak pelacur akan berdiri pada jarak 2-300 meter dari Hotel, dan mengumpulkan keberanian untuk bertanya orang lewat untuk “menonton video” atau “minum kopi” dengan mereka.

Ah-V cuma bisa melihat tanpa berani berbicara kepada orang yg lewat. mungkin hanya karena dia sebenarnya adalah gadis yang lugu yang pemalu.


Hari itu dia tidak mendapatkan klien dia pun menangis, walaupun bagaimana Ah-V hanyalah seorang gadis kecil yg dewasa terlalu cepat karena keadaan.


Dia tidak bersalah keadaan lah yg membentuknya seperti ini, jangan hakimi Ah-V





Cerita Foto Mengharukan Kehidupan Pelacur Desa. Zhao Tielin adalah seorang fotografer dokumenter. Dia mengambil foto-foto pelacur desa Cina. Untuk membangun kepercayaan dengan para pelacur, Zhao menjadi teman mereka. Zhao sangat miskin pada waktu itu seperti pelacur, sehingga mereka percaya padanya secara bertahap. Kisah foto ini berkisar pada seorang gadis kecil yg cantik bernama Ah-V
Perkenalkan Ah V umur 16 tahun dengan pacarnya Xiaowu (umur 28, dipenjarakan dua kali untuk total 5 tahun, pengangguran ) dari Guizhou dan untuk memenuhi kebutuhan, Xiaowu membuat Ah-V bekerja sebagai pelacur karena pekerjaan melacur dan usaha untuk mencari pekerjaan lain tidak berhasillah yang membuat Ah-v terpaksa melacur untuk menyambung hidup mencari sesuap nasi. suatu saat Ah-V akhirnya hamil tidak diketahui siapa yg telah menghamilinya
Segala pertimbangan dan masa depan sang anak memaksa Ah-V memilih jalan aborsi



Dia sudah hamil empat bulan dan dia tidak punya cukup uang untuk aborsi. Ketika ia akhirnya mendapat 300 RenMinBi ( sekitar 400rb ) dan pergi ke sebuah klinik desa untuk aborsi, dokter berkata, “Janin terlalu besar sekarang, uang segitu kurang.” karena Ah-v tidak punya uang untuk membayar biaya kamar inap, mereka menaruhnya di gang belakang dengan infus digantung di pagar seperti tali pengikat anjing.



 Ah-V berkali2 disuntik selama operasi, dan biayanya menghabiskan semua tabungannya. Ketika dia meninggalkan klinik merasa sedih dan lemah, gadis-gadis lain semua tertawa di belakang punggungnya dan menyebutnya “gadis bodoh”

Terkadang ada saja pelanggan yg membayar dgn uang palsu, karena Ah-V hanya gadis desa lugu dan tidak bersekolah dia gampang sekali ditipu pelanggannya.

Kalau “bisnis” lagi bagus Ah-V juga suka jalan jalan ke kota seperti gadis gadis normal lainnya


Sering pacarnya meminta uang dari Ah-V ” mana uangnya !!” pacarnya pengangguran dan Ah-V yang membiayai semuanya. 

Ketika Xiaowu bilang ke Ah-V: “. Aku mencintaimu, aku akan menikahimu” kadang kadang cuma rayuan gombal, tapi Ah-V merasa senang saat mendengar kata-kata ini.

Ah-V sangat sayang kepada kucing peliharaanya, terlihat calon pelanggan sedang antri dibelakangnya, Ah-V tidak peduli karena dia tahu satu satunya yg menyayanginya secara tulus mungkin hanya si kucing. kucing inilah yg membuat Ah-V tetap tegar karena dia memberikannya cinta yg tulus

Foto ini dimana sedang proses tawar menawar dengan seorang klien tua


Ah-V meminta pelacur lain Ah-Lan untuk memeriksanya kaena dia khawatir telah terkena penyakit kelamin. tidak perduli dimana mereka melakukan pemeriksaan tersebut.

Terkadang pacarnya terpaksa mengusir “klien” yg tidak mau pergi. mungkin kesal karena kelamaan proses transaksi tidak terjadi. dan Ah-V hanya bisa terdiam.

Ah-V kadang gembira jika saatnya beruntung dia bertemu klien yg ganteng menurutnya. mungkin karena sering bertemu klien abg tua.

Jika ia mendapat 13 klien dalam sehari ia bisa mendapat uang 380RMB tapi terkadang ia jadi sangat lemah bahkan tdk sanggup bangun dari tempat tidur setelah melayani klien sebanyak itu. Ah-V bisa menulis kaligrafi indah. Dia juga mengatakan sepupunya adalah seorang penari dalam rombongan tari dan wajahnya mirip seperti dia. Setiap kali ia menyebutkan sepupunya raut muka Ah-V sangat gembira dan penuh kebanggaan


Dalam foto ini Ah-v kadang kadang menerima perlakuan kasar dari pacarnya yang pengangguran tersebut. Ah-vi hanya bisa menrima dan tidak bisa membalas.

Xiaowu mengawasinya di sebuah hotel tidak jauh dari jalan raya. Ini adalah pertama kalinya dia bekerja di jalanan sahabat anehdidunia.blogspot.com biasanyaAh-v hanya bekerja di desanya. Setelah gelap, banyak pelacur akan berdiri pada jarak 2-300 meter dari Hotel, dan mengumpulkan keberanian untuk bertanya orang lewat untuk “menonton video” atau “minum kopi” dengan mereka.

Ah-V cuma bisa melihat tanpa berani berbicara kepada orang yg lewat. mungkin hanya karena dia sebenarnya adalah gadis yang lugu yang pemalu.


Hari itu dia tidak mendapatkan klien dia pun menangis, walaupun bagaimana Ah-V hanyalah seorang gadis kecil yg dewasa terlalu cepat karena keadaan.


Dia tidak bersalah keadaan lah yg membentuknya seperti ini, jangan hakimi Ah-V

HOME | ABOUT ME | PEDOMAN MEDIA SIBER
COPYRIGHT 2017 - BAROMET.INFO - PORTAL BERITA TERKINI